Gunadarma

Studentsite

LOGIN


Sabtu, 04 Mei 2013

SIMULASI MONTE CARLO DALAM ESTIMASI BIAYA PROYEK


SIMULASI MONTE CARLO DALAM ESTIMASI BIAYA PROYEK

Simulasi Monte Carlo adalah metode yang digunakan dalam memodel dan menganalisa sistem yang mengandung resiko dan ketidak-pastian. Pada bidang manajemen proyek, simulasi Monte Carlo dapat mengkuantifikasi akibat-akibat dari resiko dan ketidak-pastian yang umum terjadi dalam jadwal dan biaya sebuah proyek. Tulisan ini mengaplikasikan metode Monte Carlo dalam mengsimulasikan pembiayaan sebuah proyek dengan menggunakan program Microsoft Excel. Akurasi hasil simulasi Monte Carlo pada tulisan ini ditunjukkan oleh tingkat kesalahan yang hanya sebesar 0,56%. Tulisan ini menunjukkan bahwa dengan berbekal pengetahuan di bidang manajemen resiko, statistik, dan Microsoft Excel manajer proyek dapat menggunakan metode Monte Carlo untuk memprediksi biaya total sebuah proyek berdasarkan probabilitas yang diinginkan. 
Simulasi Monte Carlo didefinisikan sebagai semua teknik sampling statistik yang digunakan untuk memperkirakan solusi terhadap masalah-masalah kuantitatif (Monte Carlo Method, 2008).  Dalam simulasi Monte Carlo sebuah model dibangun berdasarkan sistem yang sebenarnya. Setiap variabel dalam model tersebut memiliki nilai yang memiliki probabilitas yang berbeda, yang ditunjukkan oleh distribusi probabilitas atau biasa disebut dengan probability distribution function (pdf) dari setiap variabel. Metode Monte Carlo mengsimulasikan sistem tersebut berulang-ulang kali, ratusan bahkan sampai ribuan kali tergantung sistem yang ditinjau, dengan cara memilih sebuah nilai random untuk setiap variabel dari distribusi probabilitasnya. Hasil yang didapatkan dari simulasi tersebut adalah sebuah distribusi probabilitas dari nilai sebuah sistem secara keseluruhan.
Yang akan disimulasikan adalah sebuah proyek yang terdiri dari enam aktifitas. Setiap aktifitas memiliki total biaya dalam batasan yang telah ditentukan seperti yang ditunjukkan pada Tabel 1. Setiap variabel tersebut dapat saja mempunyai distribusi tertentu yang unik, tetapi untuk proyek ini dapat diasumsikan bahwa setiap variabel memiliki distribusi seragam (uniform distribution) tanpa mengurangi validitas hasil simulasi.

Estimasi terhadap total biaya proyek tersebut adalah sebuah variabel random dengan nilai yang terletak antara nilai total biaya minimum dan maksimum. Karena nilai variabel ini adalah jumlah dari beberapa variabel random lainnya yaitu biaya dari setiap aktifitas, variabel ini akan memiliki distribusi normal.
Menggunakan Bilangan Acak
Karena alasan praktis, metode yang sering digunakan untuk menghasilkan angka random antara 0 dan 1 dalam simulasi adalah multiplicative congrueantal method (Taha, 1997). Angka yang dihasilkan oleh metode tersebut sebenarnya tidak dapat dikatakan sebagai angka random yang sebenarnya karena menggunakan operasi aritmetika yang hasilnya dapat diketahui sehingga lebih tepat jika dikatakan sebagai angka random semu (pseudorandom numbers). Jika parameter u0, b, c dan m diberikan maka sebuah angka random semu Rn dapat dihasilkan dengan menggunakan rumus berikut



Hasil dengan menggunakan 5 bilangan acak.


Metode Monte Carlo dapat meprediksi kesalahan (error) dari simulasi, yang mana proporsional terhadap jumlah iterasinya. σ adalah deviasi standar dari variabel random dan N adalah jumlah iterasi.
 Deviasi standar σ dihitung berdasarkan seluruh populasi, yang dalam simulasi ini anggotanya 
hanya dua yaitu nilai minimum (79.700) dan maksimum (104.800), dengan menggunakan formula:
Jika diinginkan nilai absolute error yang kurang dari 2%, maka nilai tersebut didapatkan dengan menggunakan formula:
Jadi jumlah iterasi yang dibutuhkan untuk mendapatkan hasil dengan error yang kurang dari 2% adalah:
Nilai rata-rata dari variabel random biaya proyek tersebut setelah 416 iterasi.
Setelah dilakukan iterasi sebanyak 416 kali diperoleh parameter-parameter dari hasil simulasi Monte Carlo seperti yang terdapat pada Tabel 3. Setelah deviasi standar populasi dari hasil simulasi diketahui, error yang sebenarnya (true error) dihitung dengan menggunakan formula berikut
Berikut hasil dari 416 Iterasi dengan menggunakan bilangan acak.

Kesimpulan dan Saran
Sebagaimana metode-metode simulasi lainnya, akurasi dari hasil simulasi Monte Carlo ini sangat dipengaruhi oleh akurasi variabel-variabel inputnya yang dalam contoh kasus pada tulisan ini adalah estimasi awal dari biaya minimum dan biaya maksimum setiap aktifitas. Juga perlu dicatat simulasi Monte Carlo bukanlah sebuah penyedia solusi, metode ini hanya membantu kita dalam memprediksi perilaku sebuah sistem dengan memperhitungkan unsur-unsur yang mengandung resiko dan ketidak-pastian. Solusi sebenarnya tetap berada di tangan para manajer dengan mempertimbangkan berbagai aspek, termasuk aspek kualitatif yang ada dalam sebuah proyek.
Simulasi Monte Carlo dapat menjadi alat yang handal bagi manajer proyek dalam menganalisa resiko dan ketidak-pastian yang umum terjadi dalam pembiayaan proyek. Hasil simulasi Monte Carlo dapat membantu manajer proyek dalam menentukan ekspektasi pembiayaan proyek yang lebih realistis. Dengan kemampuan komputer dan software yang semakin berkembang, simulasi Monte Carlo ini sudah selayaknya lebih banyak digunakan oleh para manajer proyek. Melalui edukasi dan pelatihan yang menjelaskan dan mendemonstrasikan kegunaan simulasi Monte Carlo, para manajer proyek akan menyadari bahwa tidak diperlukan pengetahuan statistik tingkat tinggi untuk dapat memahami implementasi dan interpretasi simulasi Monte Carlo. Sehingga secara perlahan metode Monte Carlo ini dapat diterima di kalangan praktisi manajemen proyek dan tidak hanya sebatas digunakan dalam dunia akademik yang membahas aspek resiko dalam manajemen proyek.

Source: http://jurnal.untad.ac.id/jurnal/index.php/SMARTEK/article/download/486/423

Tidak ada komentar:

Posting Komentar